Berdiri kami diantara kaki lelah,
melangkah diantara kehidupan riuh
mencari sesuap nasi
isi perut agar terisi
sana kemari mencari-cari
tiada lelah tiada letih
berbelas hati dari jiwa suci
berharap dapat rupiah ditangan kami
kami bernyanyi
kami menari
berlari kami mencari
tiada iba dari jiwa-jiwa merasa suci
tiada belas kasih dihati
tiada perduli kehidupan kami
jadikan kami pengemis sesuap nasi
kami raga bernyawa
dianggap bagai bangkai mati
tatapan sinis
sumpah serapah
caci maki
sarapan kami sebelum rupiah
mengisi kantong kami
bagai terampas jiwa kami
dimana hak-hak kami
tiada perduli kehidupan kami
tiada perduli mimpi-mimpi kami
hanya datang saat butuh kami
lempar rupiah pada wajah dekil kami
inilah kemarahan kami saat perut tiada terisi
hanya menjilat sisa rupiah kau lemparkan ke kami
hamburkan,poyakan rupiah mu
tanpa pernah pikirkan nasib kami anak jalan
terlunta diantara siang,malam
mengemis merintih perih
sesunguhnya kau sama dengan kami
raga pemilik nyawa yang memakan
tulang belulang kami
hanya rupiah yang membedakan
kau jutawan kami anak jalanan
kami memandang gedung menjulang tinggi
hanya bisa tatap perih
kelu lidah menelan ludah
kami anak jalanan hanya punya mimpi setinggi langit
sesunguhnya kamilah jiwa tangguh
hujan, panas telah menyatu bersama jiwa kami
tiada kasur empuk, selimut hangat yang kami punya
hanya beralaskan rupiah kesombongan mu
takkan kami lelah,
takkan kami letih
tiada henti kami mencari
gapai mimpi bersama harapan
diatas tangan-tangan ketidak perdulian
kepada kami anak duka jalanan,,,,
By:~Atika cb ~
09.01.2011.09.10
melangkah diantara kehidupan riuh
mencari sesuap nasi
isi perut agar terisi
sana kemari mencari-cari
tiada lelah tiada letih
berbelas hati dari jiwa suci
berharap dapat rupiah ditangan kami
kami bernyanyi
kami menari
berlari kami mencari
tiada iba dari jiwa-jiwa merasa suci
tiada belas kasih dihati
tiada perduli kehidupan kami
jadikan kami pengemis sesuap nasi
kami raga bernyawa
dianggap bagai bangkai mati
tatapan sinis
sumpah serapah
caci maki
sarapan kami sebelum rupiah
mengisi kantong kami
bagai terampas jiwa kami
dimana hak-hak kami
tiada perduli kehidupan kami
tiada perduli mimpi-mimpi kami
hanya datang saat butuh kami
lempar rupiah pada wajah dekil kami
inilah kemarahan kami saat perut tiada terisi
hanya menjilat sisa rupiah kau lemparkan ke kami
hamburkan,poyakan rupiah mu
tanpa pernah pikirkan nasib kami anak jalan
terlunta diantara siang,malam
mengemis merintih perih
sesunguhnya kau sama dengan kami
raga pemilik nyawa yang memakan
tulang belulang kami
hanya rupiah yang membedakan
kau jutawan kami anak jalanan
kami memandang gedung menjulang tinggi
hanya bisa tatap perih
kelu lidah menelan ludah
kami anak jalanan hanya punya mimpi setinggi langit
sesunguhnya kamilah jiwa tangguh
hujan, panas telah menyatu bersama jiwa kami
tiada kasur empuk, selimut hangat yang kami punya
hanya beralaskan rupiah kesombongan mu
takkan kami lelah,
takkan kami letih
tiada henti kami mencari
gapai mimpi bersama harapan
diatas tangan-tangan ketidak perdulian
kepada kami anak duka jalanan,,,,
By:~Atika cb ~
09.01.2011.09.10
Tidak ada komentar:
Posting Komentar