Minggu, 27 Februari 2011

Bangun dan bangkitlah

pengembara malam melayang pada satu musim
dimana terperangkap hujan lebat,menusuk perih kulit
hingga terasa kejantung, dengan degup
yang seakan ingin terhenti

meronta roh, berteriak pada nurani
kamu adalah ketegaran
bangun dan bangkitlah...!!!
aku roh kesucian mu
kan selalu hidup abadi
berjalanlah bersama ku
sampai tangan-tangan kasih
menyambut mu dengan kesucian

angin berhembus kencang bangunkan dari keterdiaman
bergegas  melenggang
meninggalkan kepedihan,lebaran-lembaran kisah duka
melangkah bersama fikiran-fikiran, mimpi-mimpi tertunda
tentang lautan teduh yang indah dan damai

bersama gelap telusuri jejak malam
berbekalkan bait-bait kekal pada kesucian
seperti orang buta berjalan meraba gelap tanpa cahaya
kesendirian yang sunyi, terpencil

aku kesedihan nyata menghela nafas panjang pada resah
aku tangisan malam, terjaga saat roh hentakkan jiwa
menuju pada keheningan
dimana kan ditemui ketenangan pada kalimat-kalimat kekal
dengan kesuciannya

alunan terkumandangkan lebih syahdu
dari bait-bait rindu, penuh rintihan
tangisan kepedihan

lembar-lembar kisah pilu telah hangus terbakar
pada kalimat kesucian yang nyata kebenarannya
sisakan abu-abu perih
ku raub, ku simpan pada ujung bumi
yang tak dapat terlihat oleh siapa pun...

by.Atika cb ptkc

24.30

Lembutmu bagaikan nyawa

saat jejak mulai lelah,berbalut duka lara
berpasrah pada kelam,terdiam pada sudut malam
menatap taburan bintang,berharap setitik terang
damaikan jiwa kering kerontang

satu cahaya bintang melayang
hadirkan binar,rasakan damai
lepas dahaga dari kering meronta

Cahaya Cintaku

langit berbalut gelap tiada rembulan
terlihat hitam kelam
hanya kerlip-kerlip cahaya bintang
penghias gelap dinding malam

menerawang jauh alam fikiran menuju mu
terdiam dalam sudut ruang membisu

K A S I H

dibawah remang malam
ku berbicara pada sunyi
tentang bayang
selalu membayang dipelupuk mata
tentang sebuah nama
selalu terhela diantara tarikan nafas

itulah bayang mu yang nyata terasa
slalu hadirkan rindu dalam detak jantung

Rindu dalam sepi

rembulan terang
tanpa cahaya bintang
rasakan sepi tiada binar berkilau

lintasi malam
dalam katub bibir terkurung sunyi
menunggu kabar cerita malam
masih terbius misteri

Senja


senja yang indah
kembali mengantar ku pada sunyi
ku tatap langit yang Maha luas
nikmati kebesarannya
terdiam dalam hening
...
senja yang indah
keindahan mu
masih tersimpan dalam jiwa
hela nafas ku lepas lega
masih rasakan damai mu

Sunyi

jejak seakan terhenti pada sunyi
berdiam sesaat tanpa suara
coba raba bait-bait mu
tuk kembali susuri langkah
dalam gelap tanpa cahaya

Tutup Lelah

tutup lelah bersama malam
senandungkan kidung rindu diantara temaram
bayang mu melintas diam
luruhkan ku dalam bisu

Dapatkah kau rasakan

berdiam pada sunyi
bayang mu selalu hadir
tiada bisa tertepis
menari luapkan darah
golak rindu menderu
menjerit dalam jiwa
memanggil mu dalam helaan nafas

Nyanyian pagi

nyanyian jiwa pagi mengalun sendu
terhimpit karang lautan membisu
tiada gaung bangkitkan nyanyian rindu

Alunan rindu

alunan melody rindu
tak lelah menggema
sebagai isyarat hati
senandungkan ketulusan

Tangan taqdir

ketika tangan taqdir
tak menyatukan cinta
ku ikhlaskan raga dan cintamu
bersama yang lain
tapi ketahuilah
cinta ini takkan pernah padam

Kebeningan

terbangun dari tidur
mengira mimpi telah berakhir
nyata masih melekat pada jantung
cinta ini bukan hanya mimpi
ada dan ada dimanapun jiwa berada 

Lamunan

dibalik jendela ku pandang dedaunan
melambai degan lembut
terpa angin berhembus sepoi
gerombolan bocah terlihat bercanda degan riang
senyum terkulum damai memandang keriangan
 

Tak ku pahami


susuri jalan dalam sepi
bayang mu mengikuti
jejak terhenti
tatapan mu dalam diam
yang tak ku pahami

Terukir indah

selalu tergores curahan hati tentang mu
sampai jenuh ku terbunuh waktu
hanya bisa rangkai indah mu
dengan bait kesederhanaan
yang terpahami
begitupun cinta ini

Kamis, 17 Februari 2011

Hening

rembulan berwajah kusam
langit malam rasakan sepi
gelisah membisik hati
tertunduk menyela hampa

lintasi canda tawa
tersapu angin malam
hilanglah ceracau
diam dalam bisu

Menunggu Senja

menunggu senja dibalik jendela
hantar pada kesunyian hati
luaskan pandangan
tatap cakrawala membentang

Gersang hati

cinta bersemayam pada ruang batin
bergumul rasa penuh kecamuk
menggeliat terbakar luapan darah

Andai kau tau~

andai kau tau seperti apa rasa yang ada
dalam jiwa ku yang sesungguhnya
andai kau tau cinta dan rindu ini hanya milik mu
saat telah ku baur bersama nafas ku
saat telah ku satukan bersama do'a-do'a ku
saat telah ku ikat dalam jantung ku

~Tangisan Taqdir~

dibalik kemelut
bergulat fikiran dan jiwa
menerjang jantung
nyawa yang bersisa separuh
seakan ingin jua terlepas dari raga

Resah diantara sunyi

waktu terus berputar
bagai detak nadi tiada henti
kembali temui malam
dekap dalam diam
menghitung detak waktu
raba kisah yang berjalan
diatas hati penuh misteri

Luka yang terhakimi

bagai terdakwah memiliki kepatalan
terhakimi tiada ada yang membela
diri hanya menahan perih yang lebih pedih,
tergores kembali luka diatas luka yang menganga,
kebenaran kalimat yang diyakini sebagai pembela diri
seakan tiada memiliki arti,

Bait Malam

malam ini terlalu sepi dari biasanya,
mungkin saat ini sebagian jiwa
telah terlelap dalam tidur nya

tapi tiada bisa tertidur,bagaimana bisa
sementara fikiran seperti benang kusut
bagai  jarum-jarum kecil menusuk pembuluh otak

Akankah malam kan berbintang

saat fajar menjelang aku selalu bersenadung
saat siang menjelang ku jedakan sesaat
agar bisa menyambut fajar dengan semburat indah
karna bayang mu selalu ada bersama senja

dan ketika malam,
semangkin rasakan rindu membara
ntah lah..
mengapa bisa begitu
apa mungkin karna cinta ini kian tumbuh
kian mekar atau kan layu
tetap aku takkan lelah menanti

Cerita Malam

takkan bisa ku terjemah bahasa yang tak terjamah
hanya bisa rasakan lalui nurani dan mata hati yang tajam
dan aku selalu percaya itu
tak selembar pun abaikan tentang mu
jiwa seakan telah tercandu pesona mu

Bangunlah dari lamun

tak mau diam rasanya jemari ini
selalu ingin mengores tentang mu
seakan tiada pernah jenuh tuk lukis keindahan mu
walau kabut menutupi bayang mu
bias cahaya indah mu masih ku rasakan hangat

Saat Jiwa Meronta

dari duka berkepanjangan
hadirkan kemarau pada jiwa
merintih hati sepanjang hembusan nafas

adakah yang lebih pedih dari nyeri
langit seakan selalu hadirkan awan hitam
gelapkan jiwa tiada pancaran cahaya

Aku adalah Alam

aku adalah alam
kerangkaku tercipta penuh badai
ragaku tercipta hangat
jantungku tercipta panas
hatiku tercipta penuh kemarau

jiwaku tercipta penuh hujan
rohku tercipta penuh angin
dan sukmaku tercipta penuh malam
aku tumbuh dalam ruang dan waktu
dalam tabir rahasia terkisah pada bait alam

Lembaran Hati yang Beku

akankah aku bisa memisahkan bait bagian hati
yang telah membeku sekian lama
hingga penggalan-penggalan serat nya pun
terlalu sulit tuk di temui
yang kan jadikan sebuah kalimat berbait sendu

darimana kan ku awali
lembaran hati yang mengiris pedih
rasakan buntu seluruh syaraf-saraf
rasakan ngilu seluruh tulang belulang
hanya sisakan beberapa lembaran bait
yang masih terburai diantara dinding hati

Seandung Senja

aku telah berjanji padamu saat senja
selalu senandungkan kidung rindu ku untuk mu
disaat malam selalu burai bait do'a untuk mu

kasih,jikalah senja penuh bias-bias indah
tiadakan indah tanpa
senandung kidung rindu mu

Mata Hati

dari kedalaman hati
dari ketajaman mata hati
sesungguhnya aku mengerti tapi
saat aku mengerti aku tak memahami
saat aku memahami aku tak yakin
saat aku yakin dan ingin meyakini
pertanyaan masih ada dibenak ku dan

aku tersandung atas bait kata
yang tersampaikan angin
berhembus lembut perlahan
hingga tak membuat jiwa ku luka
bahkan aku bahagia

Memahami Cinta

mengapa terlalu sulit manusia bisa menerima
hidup telah memiliki garis masing-masing
hidup adalah sebuah pilihan,
plihan menuju pada perjalanan hidup
mencari kebaikan diantara keburukan
ketidakbaikan menjadi lebih baik
membersihkan hati dari titik hitam
dan debu yang melekat pada hati

Bahagia dalam duka

Deras hujan basahi bumi tiada henti
seakan ikut rasakan galau ini
mengigil diri sendiri dalam perih
semua berlalu bersama angin bisu

detak jam bagai ingin memburu sang waktu
termenung diri dalam sudut malam
kelu lidah tak bisa ucapkan kata

Jeritan Jiwa

menyusuri lorong waktu
berkelana dengan jiwa hampa
coba lupakan semua yang bawa luka
hibur diri dalam maya
buat ku terlena dan terus terlena
dalam canda dan tawa
mengasing diri pada dunia
benamkan diri pada sepi

Kisah dibalik Malam

setiap kali kau rangkai bait syahdu
jiwa ku bagai terbang bersama mu
seakan mentari yang ingin bakar kulit
kau sejukkan dengan hembusan cinta mu

satu kisah telah kita gores pada nirwana
berhiaskan bait-bait  do'a
yangkan damaikan kita
dengan pancaran cahaya kasih Nya

Saat Cinta Memanggil

menyibak tirai dunia
lambung diri dikaki maya
tercipta kisah terburai pada dinding maya
alunkan senandung jiwa dari kisah nyata dan khayal
mengalun diantara fajar dan senja

saat nada-nada terus mengalun,menggema
dibalik tirai malam tersibak serenada cinta
antara jiwa  mendamba
tergubah pada bait-bait bernoktah
rindu membahana jiwa
tenggelam diri dalam ilusi nyata

aku dan kamu catatan dinding malam

saat airmata langit tercurahkan
hanya berdiam pada sudut ruang
bertemankan pena tajam dan kertas buram
yang siap tumpahkan segala rasa

bait perbait tergoreskan
sesekali pena pada jemari ketukkan nada
seakan bersenandung resah
kala jiwa mu tak dapat ku tembus dengan roh ku
yang melayang pada malam

Goresan dibalik malam

Temaram sinar rembulan tertutup awan
semburat merah menghiasi cakrawala
angin malam berhembus menerpa raga
rasakan dingin bagai menusuk sukma

merangkai cerita dibalik malam
perjalanan cerita kau dan aku
berhiaskan binar-binar bintang malam

Saat damaimu berkabut bisu

bagai menggelepar jiwa termakan kerinduan
bagai terkapar raga termakan kesunyian
terdampar pada ruang kosong
coba selami rasa yang ada
coba bertanya pada diri
apakah rasa itu sama

ntahlah,,,
tiada jawaban
bagai ciptakan sebuah misteri rasa
sesakkan dada bagai menyiksa
mendesah..mendesah aku hanya mendesah

Goresan dibalik Jendela

ku buka jendela,tatap langit malam
tiada bintang,rembulan menghiasi
kemana sang rembulan,bintang
apakah bersembunyi dibalik awan malam
tiada cahaya,kilau yang beri binar
damaikan hati saat memandang