Minggu, 15 Januari 2012
Air Mata Cinta
siang merentang terik
gerah membumbung semesta
dawai-dawai terpetik melengking
buana bak tergenang darah
tercurah aksara pada tanya
isyaratkan jiwa melara
cinta menorehkan luka
dilembaran waktu yang terhampar
langkah lunglai melemah
dijejakan berkubang airmata
kisah mengabu, lebur tak bermakna
kini terkapar lemah tanpa daya
cucuran airmata cinta basahi kanvas jiwa
merintih hati dialtar-altar sunyi
hanya mengeja kesedihan
diruang yang menghening
menghamba jiwa pada kepiluan.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar